Thursday, April 12, 2012

What Is Holy?

ARTI SUCI
Ada seorang muslim datang bertamu ke seorang tuan. Diapun mengucapkan salam kebiasaan kaumnya. Namun karena tuan itu sedang berdoa dikamarnya dia tidak menghiraukannya. Lalu gusarlah orang muslim itu lalu berteriak lebih keras lagi dengan salamnya itu. Maka datanglah tuan itu lalu berkata:"..Aku tidak membutuhkan kata salam tradisimu melainkan sifat yang baik. Pergilah dan ketuklah pintu 3 kali tanpa mengucapkan salam gaduhmu yang tidak ada gunanya itu." Karena tersinggung dan tidak mau mengerti orang muslim itupun pergi meninggalkan tuan yang bijak itu.

Kemudian datanglah seorang kiai yang sombong dan merasa paling suci ingin mengajar tuan itu. Diapun mengucapkan salam kebiasaan kaumnya lalu segera duduk dimeja perjamuan. Karena merasa paling hebat paling benar dan paling suci diapun langsung menggurui tuan itu dengan paksa. Tiba-tiba datanglah tamu lain yang sudah mengadakan perjanjian untuk bertemu dengan tuan itu. Maka berkatalah tuan itu kepada kiai yang angkuh itu:"..Aku sudah mengadakan perjanjian dengan orang ini. Pergilah dan datanglah kembali setelah 77 orang tamu yang akan datang kepadaku." Maka malulah kiai sombong itu lalu pergi dan mencari tuan yang lain untuk diajar sebagai pelampiasannya.

Lalu datanglah seorang berpakaian rapi ingin menumpang dirumah tuan itu. Dengan kepala membungkuk dia pun mengetuk pintu rumah tuan itu. Tuan itu datang dan berkata:"..Apa yang saudara inginkan dariku?" Sambil menunduk dan tanpa berani menatap mata tuan rumah itu tamu terhormat itupun berkata:"..Aku telah mengorbankan semua yang ada padaku untuk menyelamatkan banyak orang berdosa. Namun kini aku tidak mempunyai apa-apa lagi." Lalu berkatalah tuan itu kepadanya:"..Sesungguhnya kedatanganmu dengan membawa sifat baikmu itu melebihi semua salam hormat yang datang kepadaku yang sebenarnya hanya untuk meminta penghargaan diri karena ego imajinasi manusia. Sungguh mulia perbuatanmu hai orang yang baik. Sebab beban orang lain yang engkau tanggung dengan penebusanmu itu bukanlah beban dosa hidupmu melainkan orang-orang jahat itulah yang melakukannya. Engkau tidak layak menderita dengan hukuman yang seharusnya menjadi milik mereka sebab bukan engkau yang melakukannya. Mari masuklah ke rumahku dan tinggallah disini. Adalah suatu kesukaan besar dan kehormatan untuk orang mulia sepertimu telah datang ke rumahku dengan membawa pengorbananmu yang besar itu. Lalu dijamunya tamu yang baik itu untuk memberikan kelegaan dan ketenangan hidup bagi orang yang baik tersebut.

Itulah arti suci yang nyata, bersifat Alami, tidak perlu diatur oleh sebuah buku yang diberi status suci karena kesucian tidak membutuhkan definisi aturan dan status melainkan alami langsung dari hasil perjuangan hidup manusia itu sendiri.

Itulah arti pengorbanan yang menyelamatkan semua pendosa sekaligus sang penebus karena dia sang penebus tidak melakukan dosa itu sehingga dia tidak dihukum melainkan dimuliakan sebab sudah berjasa menyelamatkan semua orang dengan seluruh hidupnya tanpa membunuh para pendosa itu melainkan menyelamatkannya sekaligus memberi contoh teladan untuk mengarahkan semua yang tersesat hatinya.

Demikian arti suci yang nyata, bersifat Alami, bukan karena aturan dalam buku islam yang sempit tidak realistis dan dangkal yang tidak mampu menjelaskan semua dinamika kehidupan yang tidak pernah statis beserta rahasia alam semesta yang tanpa batas ini apalagi dibatasi oleh ajaran yang hanya seluas halaman buku alquran dari kehidupan primitif masa lalu bangsa lain yang sudah tidak relevan lagi.

No comments:

Post a Comment