Thursday, April 12, 2012

Just Human Imagination

Just Human Imagination
The visual imagination the God image visualization is stronger lively rather than alphabets or static praying sound in sorrow because the light energy is faster easier to be remembered rather than voice emissions which are the stimuli for hearing sense for emotion. When human body is dead the brain still works for several hours and the God image visualization will be rerun replayed again until the brain cells are dead.

That is why Catholic creates the face image of God the God personification by Jesus Christ face picture the same with Buddha Statues and Hinduism rituals.

So the Creator image visualization the good memories taken when a body was alive the God visual imagination can be a friend forever when human body is dead like a candle in the lonely darkness of death. Don't hear the sorrow prayers but keep the good bright visualization especially your own happy face because it is easier to be remembered forever by our brain for eternal happiness after life even the body is gone.

The memory of existence especially the image memory of our own face is the key of eternal life sense even a blind man can touch to imagine their body shape but without colors. Only one color world of darkness for a blind man.

For a deaf man there is a lonely world of existence without sound intonation the emotion reaction by voice of human that will be a dead body without emotion when death comes the death of neural organic system.
Better praying with a silent statue always listening rather than political clerics.

IMAJINASI MANUSIA
Imajinasi gambar visualisasi wajah Pencipta lebih kuat ingatan memorinya lebih hidup dibandingkan dengan huruf atau suara doa yang statis karena energi gerakan kecepatan cahaya sejenis dengan radiasi panas badan lebih cepat lebih tinggi lebih kuat lebih mudah disimpan dan diingat kembali dibandingkan energi kecepatan suara stimuli indra pendengaran yang lebih berhubungan dengan emosional. Pada saat kematian badan otak manusia masih bekerja selama beberapa jam dan ingatan visualisasi gambar wajah Tuhan personifikasi Allah personifikasi Sang Pencipta akan terulang teringat kembali muncul kembali sampai sel otak manusia berhenti bekerja. Itulah gunanya itulah sebabnya umat Katolik membuat personifikasi Allah lewat patung Tuhan Yesus seperti halnya dalam agama Buddha dan Hindu dengan patung Dewa-Dewi agar imajinasi personifikasi visualisasi Sang Pencipta mendampingi manusia menemani manusia didalam gelapnya kematian badan agar tidak kesepian melainkan selalu ditemani dengan memori ingatan wajah gambar Pencipta yang dilihat diingat manusia ketika masih hidup.

Karena itulah jangan mendengar menghayati suara doa suram melainkan simpanlah imajinasi ingatan yang terang dan baik khususnya foto wajah sendiri yang bahagia karena lebih mudah lebih lama dan gampang diingat selamanya oleh partikel otak kita agar bahagia abadi dalam kematian jasmani walaupun badan membusuk.

Ingatan akan eksistensi diri khususnya wajah sendiri adalah kunci kesadaran keabadian diri baik yang buta sekalipun karena masih dapat meraba bentuk dirinya ketika masih hidup. Untuk orang buta hanya ada kegelapan alam satu warna.

Untuk orang tuli hanya ada wujud tanpa suara intonasi reaksi emosional manusia yang akan menjadi benda mati tanpa emosi saat kematian badan kematian sistem syaraf sensorik dan motorik manusia.

Lebih baik berdoa dengan patung yang diam mendengarkan daripada dituntun manusia yang penuh hasutan politik agama.

No comments:

Post a Comment